Kebijakan Pemerintahan SBY dalam
Perekonomian
Pada masa
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indonesia mengalami peningkatan
dalam segi positif salah satunya di bidang perekonomian. Pada masa pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kebijakan
yang dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia atau menaikkan harga
Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin
akan tetapi bantuan tersebut di berhentikan sampai pada tangan rakyat atau
masyarakat yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada
sarana pendidikan yang ada di Negara Indonesia.
Dua periode terakhir
bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membanggakan. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada masa kepemerintahan SBY mengalami pertumbuhan yang
signifikan. Mulai dari pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi nasional,
hingga utang pada Dana Moneter internasional (IMF).
Berbeda dengan masa
akhir pemerintahan Soeharto (1998), yaitu angka kemiskinan pada tahun 1998
mencapai 24,2 persen. Sedangkan pada masa keperintahan Presiden SBY, angka
kemiskinan turun menjadi 16,7 persen. Dan angka kemiskinan di Indonesi pada
2008 turun menjadi 15,4 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia.
Sedangkan kondisi
perekonomian Indonesia pada tahun 1998 minus 13,1 persen saja, berbeda dengan
masa kepemrintahan SBY. Pada masa pemerintahan SBY (2004) pertumbuhan ekonomi
nasional naik pesat, yaitu 5,1 persen, dan pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi
diproyeksikan menjadi 6,4 persen.
Dan pada tahun 2006
setelah Indonesia dipimpin oleh SBY utang Indonesia kepada Dana Moneter
Internasional (IMF) bisa dilunasi sebesar 7.8 milliar dolar AS, yang pada tahun
1998 utang Indonesia kepada IMF sebesar 9.1 milliar dolar AS.
Kondisi
perekonomian pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat
baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring
pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga
2009.Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat
mencapai 5,5-6 persen pada 2010 dan meningkat menjadi 6 - 6,5 persen pada 2011.
Dengan demikian, prospek ekonomi Indonesia akan lebih baik dari perkiraan
semula.
Kinerja SBY pada
Negara Indonsia patut diberi apresiasi, karena dengan pemerintahan SBY Indonsia
sudah mulai ada kemajuan dibandingkan dengan pemerintahan-pemerintahan
sebelumnya, mulai dari pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, hingga
pembayaran utang terhadap IMF.
Sumber-sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar