Indonesia memiliki
ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah
memiliki lebih dari 164 BUMN
dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar,
beras,
dan listrik.
Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada
pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui
pengambilalihan pinjaman bank
tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan
hutang.
Kondisi Perekonomian Indonesia
Dilihat dari PDB
Pendapat Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati urutan
ke-18 dari 20 negara yang mempunyai PDB terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara
Asia yang masuk ke dalam daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia. Kelima negara
Asia tersebut adalah Jepang (urutan ke-2), Cina (urutan ke-3), India (urutan
ke-11), Korea Selatan (urutan ke-15).
Indonesia yang kini mempunyai PDB US$700 miliar, boleh saja
bangga. Apalagi, dengan pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 per tahun
menempatkan Indonesia di urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita
yang besar.
Pihak Swasta
Adanya lembaga – lembaga swadaya masyarakat, seperti Dompet
Dhu’afa, bekerja sama dengan Institut Kemandirian yang berusaha mencetak kaum
muda berpotensi meenjadi hebat sebagai pejuang ekonomi adalah cara salah satu
membuat pemerataan pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh semakin banyak
rakyat Indonesia.
Pihak Pemerintah
Sinergi antar kementrian harus dibuat semakin solid dan
saling mendukung sehingga tidak tumpang tindih dan lebih banyak bermanfaat bagi
masyarakat. Kampanye pembentuka jiwa kewirausahaan , seperti seminar bertaraf
internasional\, adalah salah satu jalan membangkitkan potensi jiwa – jiwa
pejuang ekonomi yang pantang menyerah dan penuh kreativitas tinggi.
Dampak Globalisasi ekonomi positif dan dampak globalisasi negatif
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia usaha. Ketika kita berfikir
menjadi pengusaha dan memanfaatkan setiap peluang usaha yang kita miliki
sebenarnya saat itu kita masuk kedalam sebuah sistem ekonomi dan yang paling
populer adalah sistem ekonomi kapitalis yang menjadi bagian integral dari
proses globalisasi. Ada banyak pengertian globalisasi yang secera umum
mempunyai kemiripan salah satu pengertian globalisasi adalah proses yang
melintasi batas negara di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain .
Sebagaimana sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak
positif dan juga dampak negatif, terlepas dari pendapat pro globalisasi
ekonomi dan kontra globalisasi ekonomi kita akan mencoba menelaah
secara sederhana dampak postif globalisasi ekonomi dan dampak negatif
globalisasi ekonomi.
Dampak positif globalisasi ekonomi ditilik dari aspek kreatifitas
dan daya saing dengan semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor maka
diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan peningkatan kualitas produksi yang
disebabkan dorongan untuk tetap eksis ditengah persaingan global, secara
natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan keharusan berinivasi muncul
dan pada giliranya akan menghasilkan produk2 dalam negeri yang handal dan
berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar